Langsung ke konten utama

Rangkaian Dimmer



PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam mata kuliah Pengukuran Rangkaian Elektrik ini tidak hanya sebatas menganalisa dan mengukur rangkaian elektrik sederhana untuk membuktikan suatu teori saja, tetapi kita juga dituntut untuk mengaplikasikan komponen tertentu pada sebuah rangkaian elektrik. Sehingga memudahkan kita untuk mengerti prinsip kerja pada komponen tersebut.
Pada kesempatan kali ini kami di tugaskan untuk membuat sebuah rangkaian dimmer. Rangkaian dimmer ini digunakan untuk mengatur intensitas nyala lampu AC dengan prinsip kerja menahan tegangan sampai sudut tertentu atau keadaan tertentu. Komponen utama yang digunakan pada rangkaian dimmer yaitu TRIAC, DIAC dan potensio. Singkatnya TRIAC sebagai komponen utama berfungsi mengatur tegangan AC yang masuk ke lampu. Sedangkan DIAC dan potensio berfungsi mengatur bias TRIAC yang menentukan  titik kerja on-off dari TRIAC. 


 LANDASAN TEORI 
Rangkaian Elektronika
Yang dimaksud rangkaian elektronika adalah sebuah sistem elektronika yang dibangun oleh komponen-komponen elektronika yang saling berhubungan dan bekerja sama sesuai dengan fungsi dan karakteristik komponen tersebut baik secara seri ataupun paralel untuk menghasilkan suatu fungsi dan dapat bekerja dengan normal.
Dari definisi tersebut, rangkaian elektronika tidak bisa lepas dari komponen elektronika karena memang dirancang dan dibangun dengan satu atau beberapa komponen elektronika baik komponen elektronika analog ataupun komponen elektronika digital. Agar dapat bekerja dan berfungsi sesuai dengan rancangan awal, rangkaian elektronika harus diberi sumber tegangan (power suply) yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan yang direncanakan.
            Berikut adalah beberapa komponen yang digunakan untuk membuat rangkaian dimmer.
                                
1.     Resistor
Resistor adalah komponen elektrik pasif yang memberi hambatan (resistansi) pada sebuah rangkaian listrik. Resistor bertindak mengurangi arus listrik sekaligus mengurangi nilai tegangan tegangan dalam rangkaian, mengatur tingkat sinyal dan memutus transmisi.
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
Pada umumnya Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a)     Fixed Resistor
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode angka.
b)    Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.
c)     Thermistor
Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
d)    LDR
LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya.
.
2.     Kapasitor
Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut keping. Kapasitor biasanya disebut dengan sebutan kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.
Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng logam (konduktor) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Penyekat atau isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik.

DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu dari keluarga thyristor dan termasuk dalam jenis Bidirectional Thyristor. Diac mempunyai dua buah elektroda atau terminal dan dapat menghantar dari kedua arah oleh karenanya diac dianggap sebagai homo atau non-polar. Diac tersusun dari empat lapis semikonduktor seperti dioda lapis empat. Gambar ini memperlihatkan ekuivalen dan simbol diac.

Diac mempunyai impedansi yang tinggi dalam dua arah,guna mencapai titik konduknya diperlukan tegangan antara 28 sampai 36 volt. Kita perhatikan gambar a diatas, jika tegangan diberikan pada diac menyamai atau melebihi tegangan konduknya, maka salah satu saklar akan menutup, demikian sebaliknya untuk kondisi yang sama salah satu saklarnya juga akan menutup.

4.     TRIAC
TRIAC atau Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak-balik) adalah sebuah komponen elektronik yang ekivalen dengan dua SCR yang disambungkan antiparalel dan kaki gerbangnya disambungkan bersama. Nama resmi untuk TRIAC adalah Bidirectional Triode Thyristor. Ini menunjukkan sakelar dua arah yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah ketika dipicu (dihidupkan). TRIAC dapat dinyalakan baik dengan tegangan positif ataupun negatif pada elektrode gerbang. TRIAC tersusun dari lima buah lapis semikonduktor yang banyak digunakan pada pensaklaran elektronik. Berbeda dengan SCR yang hanya melewatkan tegangan dengan polaritas positif saja, TRIAC banyak digunakan pada rangkaian pengendali dan pensaklaran.
Simbol TRIAC


Kurva Grafik TRIAC:
Berikut ini adalah gambar kurva grafik dari komponen TRIAC.


Prinsip Kerja TRIAC
Triac akan tersambung (on) :
Ketika berada di quadran I yaitu saat arus positif kecil melewati terminal gate ke MT1,dan polaritas MT2 lebih tinggi dari MT1, saat triac terhubung dan rangkaian gate tidak memegang kendali, maka triac tetap tersambung selama polaritas MT2 tetap lebih tinggi dari MT1 dan arus yang mengalir lebih besar dari arus genggamnya (holding current/Ih).
TRIAC juga akan tersambung saat arus negatif melewati terminal gate ke MT1,dan polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2, dan triac akan tetap terhubung walaupun rangkaian gate tidak memegang kendali selama polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2 dan arus yang mengalir lebih besar dari arus genggamnya (holding current/Ih).
Selain dengan cara memberi pemicuan melalui teminal gate, triac juga dapat dibuat tersambung (on) dengan cara memberikan tegangan yang tinggi sehingga melampaui tegangan breakover-nya terhadap terminal MT1 dan MT2, namun cara ini tidak diizinkan karena dapat menyebabkan triac akan rusak. Pada saat triac tersambung (on) maka tegangan jatuh maju antara terminal MT1 dan MT2 sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0.5 volt sampai dengan 2 volt.



METODE PRAKTIKUM

     Tempat dan Waktu Praktikum

No.
Hari/Tanggal
Pukul (WIB)
Tempat
1.
Kamis, 10 Desember 2015
07.00-15.20
Lab. PRE
2.
Jumat, 11 Desember 2015
07.00-11.00
Lab. Produksi


     Alat dan Bahan Praktikum

1.      Daftar Komponen
No.
Daftar Komponen
1.
R1, R2
1 K
2.
R3
100 Ohm
3.
C1, C2
0,1 µF
4.
C3
0,05 µF
5.
C4 (Poly)
0,1 µF
6.
DIAC
GT32
7.
TRIAC
BT 136
8.
Potensio
100 K
9.
Fuse
2 A
10.
2 Terminal blok
2 pin
11.
Spacer
12.
Sumber tegangan
12 V

2.     Peralatan Kerja


a.     PCB
b.     Setrika
c.     Kertas Foto
d.     Pelarut (FeCl3)
e.     Bor
f.      Mata Bor
g.     Kikir / Amplas
h.     Solder
i.      Timah
j.      Nampan
k.     Gunting
l.      Printer
m.   Suck
n.     Lampu AC/ lampu pijar
o.     steker

B.      Langkah Kerja
1.       Siapkan komponen dan alat yang telah di sebutkan
2.       Susun rangkaian dalam bentuk skematik pada program eagle seperti berikut
3.       Setelah itu switch ke dalam bentuk board seperti berikut :
4.       Print board menggunakan kertas foto
5.       Potong papan PCB sesuai ukuran board yang telah dicetak atau sesuai yang diinginkan
6.       Tempelkan gambar board yang telah di print pada PCB
7.       Setrika selama kurang lebih 5 menit, sampai gambar pada kertas menempel pada papan PCB
8.       Tuang pelarut FeCl3 pada sebuah nampan dengan air secukupnya
9.       Masukkan papan PCB kedalam pelarut untuk proses etching. Lakukan sampai seperti ini :

10.    Bersihkan karbon yang menempel pada papan PCB menggunakan kawat dan air hingga bersih
11.    Bor papan PCB menggunakan mata bor 0.8 pada setiap titik yang akan di pasang kommponen dan bor menggunakan mata bor 3 untuk memasang kaki yang besar
12.    Pasang komponen pada tempat seharusnya dengan teliti kemudian solder komponen-komponen tersebut seperti ini :


13.    Pasang kaki besar pada lubang diameter 3 yang telah di bor
14.    Setelah itu tes rangkaian dengan lampu dan steker


HASIL PRAKTIKUM

 Hasil Praktikum

Saat lampu menyala terang



Saat lampu menyala redup


Analisis
Rangkaian bekerja berdasarkan perubahan nilai resistansi pada potensio. Teknisnya ketika nilai resistansi potensio bertambah, arus yang mengalir ke output akan dihambat sehingga tegangan output yang dihasilkan kecil (lampu redup/mati). Sebaliknya, ketika nilai resistansi pada potensio berkurang, arus akan mengalir sehingga tegangan output yang dihasilkan besar (lampu terang/nyala). Kompoen TRIAC berfungsi untuk mengatur besaran tegangan AC yang masuk ke perangkat lampu. Sementara komponen DIAC dan potensio berfungsi sebagai sensor mekanis pengatur intensitas/kecerahan dari lampu pijar atas bantuan dari luar (pengguna).



DAFTAR PUSTAKA

https://advancefabregas.wordpress.com/2013/06/21/rangkaian-dimmer-lamp-2/




Komentar

Posting Komentar